Jika kita menemui penasihat hukum, dokter, psikiater, konsultan keuangan dll. kita sedia maklum mereka mempunyai legalitas memasang tarif bayaran untuk perkhidmatannya. Akan tetapi dalam banyak hal kita kadang hanya memerlukan ahli keluarga kita, kawan-kawan kita yang kita kenali atau mungkin ustaz-ustaz atau konsultan-konsultan tak resmi yang tidak memasang tarif untuk waktu, ilmu atau apa saja bantuan yang diberiikan kepada kita. Dalam hal ini kita jangan melupakan kebajikan mereka karena kesedian mereka membantu kita. Dalam hal ini elok kita merujuk firman Allah al-BAQARAH:237
وَإِن طَلَّقۡتُمُوهُنَّ مِن قَبۡلِ أَن تَمَسُّوهُنَّ وَقَدۡ فَرَضۡتُمۡ لَهُنَّ فَرِيضَةً۬ فَنِصۡفُ مَا فَرَضۡتُمۡ إِلَّآ أَن يَعۡفُونَ أَوۡ يَعۡفُوَاْ ٱلَّذِى بِيَدِهِۦ عُقۡدَةُ ٱلنِّكَاحِۚ وَأَن تَعۡفُوٓاْ أَقۡرَبُ لِلتَّقۡوَىٰۚ وَلَا تَنسَوُاْ ٱلۡفَضۡلَ بَيۡنَكُمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ بِمَا تَعۡمَلُونَ بَصِيرٌ (٢٣٧)
Al-Baqara
Dan jika kamu ceraikan mereka sebelum kamu sentuh (bercampur) dengan mereka, padahal kamu sudah menetapkan kadar mas kahwin untuk mereka, maka mereka berhak mendapat separuh dari mas kahwin yang telah kamu tetapkan itu, kecuali jika mereka memaafkannya (tidak menuntutnya); atau (pihak) yang memegang ikatan nikah itu memaafkannya (memberikan mas kahwin itu dengan sepenuhnya). Dan perbuatan kamu bermaaf-maafan (halal menghalalkan) itu lebih hampir kepada takwa dan janganlah pula kamu lupa berbuat baik dan berbudi sesama sendiri. Sesungguhnya Allah sentiasa melihat akan apa jua yang kamu kerjakan. (237)
Ramai orang yang mempersoalkan terhadap konsultan-konsultan tidak resmi ini jika mereka mengenakan tarif dalam perkhidmatan mereka, kononnya mereka harus ikhlas dalam membantu orang. Keikhlasan mereka itu diukur dari tidak mengenakan bayaran atas perkhidmatan yang mereka berikan. Dalam hal ini kita hendaklah merujuk firman Allah dalam surah AL-MUJADILAH:12-13
يَـٰٓأَيُّہَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ إِذَا نَـٰجَيۡتُمُ ٱلرَّسُولَ فَقَدِّمُواْ بَيۡنَ يَدَىۡ نَجۡوَٮٰكُمۡ صَدَقَةً۬ۚ ذَٲلِكَ خَيۡرٌ۬ لَّكُمۡ وَأَطۡهَرُۚ فَإِن لَّمۡ تَجِدُواْ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ۬ رَّحِيمٌ (١٢) ءَأَشۡفَقۡتُمۡ أَن تُقَدِّمُواْ بَيۡنَ يَدَىۡ نَجۡوَٮٰكُمۡ صَدَقَـٰتٍ۬ۚ فَإِذۡ لَمۡ تَفۡعَلُواْ وَتَابَ ٱللَّهُ عَلَيۡكُمۡ فَأَقِيمُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُواْ ٱلزَّكَوٰةَ وَأَطِيعُواْ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥۚ وَٱللَّهُ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ (١٣) ۞ أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِينَ تَوَلَّوۡاْ قَوۡمًا غَضِبَ ٱللَّهُ عَلَيۡہِم مَّا هُم مِّنكُمۡ وَلَا مِنۡہُمۡ وَيَحۡلِفُونَ عَلَى ٱلۡكَذِبِ وَهُمۡ يَعۡلَمُونَ (١٤)
WANITA YANG MENGAJUKAN GUGATAN
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah [kepada orang miskin] sebelum pembicaraan itu. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tiada memperoleh [yang akan disedekahkan] maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (12) Apakah kamu takut akan [menjadi miskin] karena kamu memberikan sedekah sebelum pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (13)